Ji Hyuk pergi
ketempat bilyard Do ill. Dia bersandar didepan pintu sampai Do ill membukanya.
Do ill membuka pintu dan Ji Hyuk berjalan masuk, dia membaringkan tubuhnya di
meja bilyard. Do ill kaget saat melihat wajah Ji Hyuk penuh luka. “ ya.. kenapa
wajahmu seperti itu? apa yang terjadi?” Ji Hyuk memalingkan wajahnya suasana
hatinya sedang buruk dia menyuruh Do ill untuk diam dan pergi tidur.
Pagi harinya Su Ah
menunggu Ji Hyuk namun sampai jam 7 pagi Ji Hyuk belum pulang. Su Ah memutuskan
untuk naik kerumah atap, tepat saat itu Ji Hyuk pulang. Ji Hyuk pergi ke sekolah dengan penmapilan
yang berantakan dan wajah penuh luka. para siswa membicarakanya namun dia tidak
peduli. Shil Ba menegur Ji Hyuk karena berani masuk sekolah dengan wajah
seperti itu. Ji Hyuk yang sedang dalam mood yang buruk menyuruh Shil Ba untuk
diam dan tidak mengganggunya kali ini. Shil Ba hanya bengong melihat Ji Hyuk
yang berjalan pergi begitu saja.
Di kelas Su Ah
terlihat khawatir. Dia berdiri di sampaing cendela dengan membawa handpone Ji
Hyuk. Seung Hoon menyapanya dia bertanya apa Su AH tidur nyenyak semalam? Su Ah
akan menjawab namun perhatiannya langsung tertuju pada Ji Hyuk yang baru masuk
kelas. Ha Jin melihat wajah Ji Hyuk yang babak belur.
“apa semalam Kau
tidak langsung pulang. Apa yang terjadi? Apa preman-preman itu datang lagi?
Tanya Ha Jin khawatir. Hyun Soo yakin preman-preman itu datang dan memukuli Ji Hyuk
karena Ji Hyuk tidak pernah kalah berkelahi dan babak belur diwajahnya. Ji Hyuk
menaruh jari telunjuknya didepan mulut menyuruh Ha Jin dan Hyun Soo untuk diam. Su Ah berjalan kearah Ji Hyuk, Hyun
Soo menatap Su Ah tajam dan berkata sinis “ kau taukan siapa yang aku
bicarakan?” Ha Jin melihat kearah Su Ah.
“ apakah itu benar?
kenapa dia tidak terluka?” tanya Ha Jin lagi dan Ji Hyuk hanya diam. Su Ah
bertanya pada Ji Hyuk apa semalam preman-preman itu datang lagi kerana dia
menemukan handphone Ji Hyuk dijalan. Ji Hyuk tidak menjawab, dia mengambil
handphonenya dari tangan Su Ah. Ha Jin tidak percaya Su Ah tidak tau hal ini.
Ha Jin mulai kesal dan mengumpat pelan. Ha Jin melihat teman-teman kelasnya memandang kearahnya, dengan kesal dia berteriak menyuruh teman-teman sekelasya untuk tidak
melihat kerah mereka karena mereka bukan tontonan.
Hyun Soo menatap Su
Ah sinis “ pergi dari sini karena kau sangat mengganggu” Su Ah hanya diam dan
merasa bersalah. Seung Hoon berjalan kearah mereka bertiga “ kau yang memulai
keributan ini, apa hak kalian menyuruh kita semua diam? Aku tau masalah ini
adalah masalah kalian tapi kenapa kalian meributkanya di kelas juga”Ucapnya sinis
sambil melihat Hyun Soo. Hyun Soo tidak terima dengan ucapan Seung Hoon dia
berdiri dari bangkunya “ okey, haruskah aku menunjukkan bagaimana kamu menangani
masalah dengan benar?” Ha Jin menyuruh Hyun
Soo untuk menahan emosinya agar Hyun Soo tidak terkena hukuman. Seung Hoon
memperingatkan Ji Hyuk, Hyun Soo dan Ha Jin untuk tidak membuat masalah jika
ingin bertahan di sekolah. Ji Hyuk tersenyum sinis mendengar hal itu.
*****
Pulang sekolah mereka
latihan band. Namun Ji Hyuk dalam mood yang buruk sehingga dia tidak
konsentrasi saat latihan. Ji Hyuk berhenti latihan lalu pergi. Ha Jin penasaran
apa yang sebenarnya terjadi pada Ji Hyuk karena seharian ini Ji Hyuk bersikap
seperti itu. Do ill menyuruh teman-temannya untuk tidak mengganggunya “ biarkan
dia. Dia dalam kondisi yang tidak baik sekarang”. Ha Jin setuju berarti mereka
juga harus berhenti latihan sekarang. Hyun Soo tidak setuju dengan hal itu, dia
ingin tetap melanjutkan latihan meskipun tanpa Ji Hyuk. merekapun mulai latihan
lagi.
Ji Hyuk mondar-mandir
di luar rumah atap. Dia mulai memikirkan apa yang sebenarya dia lakukan. Ji
Hyuk melihat Su Ah baru pulang kerja, dia terus menatapnya dari atas. Ji Hyuk
berlatih dengan gitar milik Byung Hee namun moodnya benar-benar buruk hari ini
hingga membuat Ji Hyuk tidak bisa konsentrasi.
Su Ah mengetuk pintu
rumah atap Ji Hyuk. beberap saat kemudian Ji Hyuk keluar. “ apa kau baik-baik
saja. apa masih sakit?” Ji Hyuk menghela nafas. “aku baik-baik saja, jika kau
datang hanya untuk itu aku mau masuk sekarang” Su Ah menyuruh Ji Hyuk untuk
mendengarkanya. Dia ingin bertukar rumah sekarang karena preman-preman itu
pasti tidak alasan utnuk datang mencarinya lagi. Ji Hyuk setuju memang
seharusnya tuan putri kembali ke istananya dan lagian pangeranmu juga sudah
datang ucapnya dengan nada sinis.
“apa kau marah padaku
tentang sesuatu?” tanya Su Ah melihat sikap Ji Hyuk yang berubah . Ji Hyuk
ingat peristiwa semalam saat Seung Hoon memeluk Su Ah namun dia tidak
mengatakannya. “aku merasa kau marah padaku? apakah karena preman-prmena itu
memukulimu?” Ji Hyuk bejalan mendekati Su Ah " aku tidak marah, ayo segera tukar tempat"
Woo Kyung sedang
berada di luar sebuah club. Dia telibat adu mulut dengan tiga cewek, mereka terlibat
adu mulut. Mereka memperdebatkan tentang Ji Hyuk dan mrnyuruh Woo Kyung untuk
tidak terus menempel padanya. Woo Kyungg tidak terima dia membalasa ucapan
ketiga cewek itu. terjadilah perkelahian diantara mereka. Mereka mulai
jambak-jambakan.
Ha Jin keluar dari
club. Sedang berkencan dengan seorang cewek. Lalu dia melihat perkelahian itu.
Ha Jin menarik nafas berat. dengan berat hati dia membatalkan kencannya. Ha Jin
berteriak kesal“ sudah lama aku mengincarnya dan sudah hampir 87 persen dia
menjadi milikku. Tapi siapa gadis-gadis kasar itu yang mengganggu lonceng kita”
Ha Jin berjalan kearah mereka dengan berteriak kesal. “maksud lonceng disini mungkin penyemangat kali ya. Woo Kyung kan selalu
mendukung Eye Candy.
Ji Hyuk sudah mengemasi barang-barangnya dan membawanya kerumah atapnya. Su Ah keluar rumah atap Ji Hyuk dengan membawa kotak besarnya dia berterima kasih pada Ji Hyuk karena berkat Ji Hyuk, dirinya bisa melewati masalah ini. Ji Hyuk tersenyum kecil mendengar hal itu. Handphonenya berdering, ada telpon masuk dari Ha Jin. Dia meminta tolong pada Ji Hyuk untuk datang dan menolong Woo Kyung yang dalam bahaya. Ji Hyuk mengerti lalu menutup telpon dan meninggalkan Su Ah.
Woo Kyung masih
terlibat perkelahian saat Ji Hyuk datang. Usaha Ha Jin menolong Woo Kyung tidak
berhasil mala dia jadi ikut terkena jambakan juga hehe. Ha Jin sudah tidak
tahan lagi dan menyuruh JI Hyuk menolongnya. JI Hyuk pun ikut melerai
perkelahian itu dan berhasil. Mereka bertiga duduk di sebuah tangga dengan
rambut berantakan. Woo Kyung hanya terdiam.
“ aku benarkan? Au benci wanita
berkelahi. Aku membencinya” ucap Ha Jin dengan sedikit merinding.
“bukannya mereka
bagus untuk dikelompokkan” ucap Ji Hyuk dan Ha Jin langsung tidak setuju.
“ no..no.. no.. para gadis cantik harus selau terpisah” Ji Hyuk tidak mengerti dengan maksud ucapan Ha Jin, Ha Jin mengejek Ji Hyuk yang tidak tau apa-apa tentang wanita. “ anak perempuan paling menakutkan jika disatukan. Tapi aku menyukai cewekku. Sekarang aku harus menemukan gadis lain sebelum malam berakhir, aku pergi dulu” Ji Hyuk tersenyum dan memberi hormat pada Ha Jin.
“ no..no.. no.. para gadis cantik harus selau terpisah” Ji Hyuk tidak mengerti dengan maksud ucapan Ha Jin, Ha Jin mengejek Ji Hyuk yang tidak tau apa-apa tentang wanita. “ anak perempuan paling menakutkan jika disatukan. Tapi aku menyukai cewekku. Sekarang aku harus menemukan gadis lain sebelum malam berakhir, aku pergi dulu” Ji Hyuk tersenyum dan memberi hormat pada Ha Jin.
Woo Kyung menutupi
wajahnya dia sangat malu karena Ji Hyuk selalu melewatkan kencan dengannya mala
sekarang datang disaat dia seperti ini. “ Lonceng kami sedang dipukuli tentu
saja kita harus turun tangan melindungimu. Kenapa harus malu? Kenapa kau malu padaku hah” ucap Ji hyuk
dengan mengacakacak rambut Woo Kyung gemas. Namun itulah yang membuat Woo Kyung
malu. Dia selalu malu didepan Ji Hyuk “ aku tidak sekolah, aku lebih tua
darimu, aku juga bekerja di salon itu semua sangat memalukan” Ji Hyuk tidak
setuju dengan hal itu.
“jika kau menyukai
seseorang, kau akan selalu merasa tidak cukup baik untuknya. Kau selalu ingin
terlihat baik didepannya, tapi aku tidak merasa kau seperti itu padaku” ucap
Woo Kyung sambil memandang JI Hyuk. Ji Hyuk sama sekali tidak mengerti dengan apa
yang Woo Kyung katakan karena baginya itu terlalu rumit. Woo Kyung menghela
nafas beberapa kali lalu memutuskan untuk pergi.
“ kau mau kemana? Kita akan pergi sama-sama
dan aku akan mengantarmu pulang” Woo Kyung menolak ajakan Ji Hyuk karena dia
merasa sangat malu pada Ji Hyuk malam ini. Ji Hyuk memanggil Woo Kyung beberapa
kali namun dia tetap pergi.
****
Di sekolah teman
kelas Su Ah bergosip tentang Su Ah. Mereka menebak apakah Su Ah masih berani
masuk sekolah atau tidak setelah melihat berita Ayahnya tertangkap Polisi. Jung
Maro membaca berita itu dari ipadnya dan menunjukkannya pada Seung Hoon. Ji
Hyuk tiduran diatas meja dia mendengar berita itu dan membuka matanya.
Di halaman sekolah Ha
Jin tiduran di pangkuan Kyung Jong. Kyung Jong bertanya pada Ha Jin yang
terlihat tidak semangat padahal kemarin dia pulang duluan saat latihan. Ha Jin
bangun dan marah karena Kyung Jong terlalu cerewet. Ha Jin cemas dengan keadaan
Su Ah, dia merasa orang-orang kaya memang tidak punya perasaan dan suka
menghakimi orang lain. itu Sangat mengerikan.
Kyung Jong mengajak
Ha Jin untuk menghibur Su Ah dan selalu disisinya seperti yang Ji Hyuk lakukan.
Ha Jin setuju, dia merentangkan tangannya dan mempraktekkan cara menghibur
seorang cewek yang sedang sedih. Kyung Jong menepis tangan Ha Jin dengan kesal
“apa yang kau bayangkan sekarang”.
“pasangan rumah atap.
Terdengar tidak romantiskan” ucap Ha Jin.
“Su Ah dan Ji
Hyuk pacaran? Itu tidak mungkin. Su Ah
adalah Musenya Byung Hee” Ha Jin merasa Kyung Jong sangat naif. “rasa sayang
bisa tumbuh satu sama lain. lihatlah mereka yang tinggal bersebelahan dan
bertemu setiap hari. Tidak akan ada yang tau apa yang akan terjadi nanti.
betulkan?”
Kyung Jong nampak
berfikir lalu menjawab “tidak tau” Ha Jin semakin kesal dan memukul kepala
Kyung Jong. “bagaimana kau bisa membuat musik dengan otak seperti itu” Kyung
Jong kesal Ha Jin selalu memukulnya. Dan ternyata tanpa sepengetahuan mereka,
Pyo Joo menguping pembicaraan mereka berdua dan tersenyum licik. Gawat nih
Pelajaran olahraga.
Ji Hyuk dan teman-teman kelasnya berada di tempat basket. Pyo Joo terlihat
merencanakan sesuatu melihat Ji Hyuk dan Su Ah. Guru Olahraga menyuruh para
murid untuk berkumpul dan membuat pasangan. Su Ah dan Doe Mi langsung tersenyum
dan berpegangan tangan. Namun Pyo Joo yang berada dibelakang Su Ah mendorong Su
Ah kearah Ji Hyuk. beruntung Ji Hyuk sigap dan dapat menangkap Su Ah.
Pyo Joo mulai
berbicara kasar pada mereka berdua. Pyo Joo menyindir mereka berdua sebagai
pasangan rumah atap yang serasi karena tinggal di rumah anjin*. Teman-temn
sekelasnya menertawakan mereka berdua. Ji Hyuk mengambil bola basket yang
dipegang oleh teman sekelasnya dan melemparkannya ke kepala Pyo Joo. Pyo Joo
marah dan akan memukul Ji Hyuk namun guru olahraga meniup peluit menghentikan
mereka berdua. Pyo Joo mengadu kalau Ji Hyuk sengaja melakukannya namun Ji Hyuk
segera minta maaf. dia tidak sengaja melakukannya karena tangannya licin.Pyo Joo semakin kesal
mendengar hal itu. Ji Hyuk maju memeluk Pyo Joo sebagai permintaan maaf namun
dia memberi peringatan pada Pyo Joo agar menutup mulutnya sebelum dia yang
melakukannya. Ji Hyuk mendorong tubuh Pyo Joo lalu berjalan pergi. Guru
olahraga mengejar Ji Hyuk untuk kembali.Su Ah masih diam
mematung ditempatnya. Dia menahan amarahnya dan berusaha untuk tidak menangis.
Teman-teman Su Ah terus membicarakanya dan menyebut Su Ah dan Ji Hyuk sebagai pasangan
rumah atap. Doe Mi mencoba membela Su Ah dia terlibat adu mulut dengan mereka.
Doe Mi mengatakan kalau Seung Hoon adalah pacar Su Ah sekarang. Teman-temannya
tidak percaya dia merasa Su Ah sudah memanfaatkan Seung Hoon dan berlindung
padanya. Doe Mi kesal dan melepas kaca matanya. Doe Mi ingin sekali memukul
teman-temannya itu namun Su Ah menghentikannya.
“ kalian benar,
keluargaku sudah bangkrut sekarang, ayahku juga dipenjara. Aku juga tinggal
dirumah atap seperti yang kalian bilang tadi. Dan hubunganku dengan Seung Hoon.
Aku bukan pacarnya. Aku sama sekali tidak berniat untuk berlindung padanya.
Mulai hari ini tidak ada hungan apa-apa anatara aku dan dia. Jadi berhentilah
terus membicarakan masalah ini”
Semua teman-teman Su
Ah langsung terdiam. Seung Hoon dan Jung Maro masuk kedalam lapangan. Seung
Hoon mendengar semua yang dikatakan Su Ah, dia hanya bisa menghela nafas.
Ji Hyuk sedang berada
ditoilet. Dia sedang mencuci tangan saat Seung Hoon masuk menemuinya. Ji Hyuk
bertanya ada apa Seung Hoon menemuinya. Seung Hoon menuduh Ji Hyuk membuat Su
Ah dalam situasi yang sulit hari ini. Ji Hyuk tidak mengerti dengan tuduhan
Seung Hoon. Seung Hoon memperjelasnya “ haruskah kau mengatakan pada semua
orang kalau kau dan Su Ah tinggal di rumah atap?” Ji Hyuk tersenyum mendengar
tuduhan Seung Hoon. “ lalu kenapa? Itu benarkan?”
Seung Hoon marah
dengan apa yang Ji Hyuk ucapkan. Dia berusaha memegang pundak Ji Hyuk namun Ji
Hyuk menepis tangan Seung Hoon. Ji Hyuk merasa sekolah ini terlalu banyak
menyimpan rahasia. Seung Hoon memperingatkan Ji Hyuk kalau aturan di sekolah
ini sangat berbeda dan jika Ji Hyuk terus membuat masalah, Su Ah tidak akan
bisa bertahan disekolah ini.
“kenapa aku harus terlibat denganya? apa
karena kita tinggal di tempat yang sama? Aku sama sekali tidak malu dengan
situasi ini, ah.. tapi kau malu dengan apa yang dia lakukan. Apa kau tidak
berfikir kenapa Su Ah tidak memberi taumu? Dia takut kau akan menghindarinya
karena dia merasa kau sama saja dengan anak-anak yang lain di sekolah ini. Jadi
jangan sia-siakan tenagamu untuk hal itu, lihat saja temanmu yang terus
berbicara buruk tentang Su Ah”
Ji Hyuk menepuk bahu
Seung Hoon lalu berjalan keluar. Seung Hoon menyuruh Ji Hyuk untuk memikirkan
siapa diantara mereka yang akan banyak membantu Su Ah nantinya. Ji Hyuk
menghentikan langkahnya sebentar lalu berjalan pergi.
Jung Maro an Pyo Joo
berada diruang latihan, mereka berdua membicarakan tentang Seung Hoon. Jung
Maro masih terus mencoba melempar pick ke papan dart. Namun belum berhasil juga.
Seung Hoon masuk ruangan dan berjalan keraah Pyo Joo dia memberi peringatan
pada Pyo Joo untuk yang terakhir kali agar tidak mengganggu Su Ah lagi. Mendengar
peringatan itu Pyo Joo tidak bisa berkata apa-apa. Jung Maro melempar pick
terakhirnya dan tepat menancap di tengah papan dart. Dia tersenyum puas.
Seung Hoon menunggu
Su Ah pulang kerja. Mereka beruda berbicara didepan restoran. Seung Hoon merasa
Su Ah sangat berani saat di sekolah dan mengatakan kalau mereka tidak pacaran.
Su Ah merasa bersalah pada Seung Hoon karena kesalah pahaman ini terus saja
berlanjut. Namun Seung Hoon tidak merasa keberatan dengan hal itu. Seung Hoon
ingat saat dia baru datang dari amerika. Dia tidak bisa bahasa korea dan tidak
tinggi. Dia selalu saja diganggu oleh anak-anak nakal namun Su Ah datang datang
menyelamatkannya dan membuatnya menjadi
berani. Su Ah dan Seung Hoon tersenyum mengingat hal itu. Su Ah memuji Seung
Hoon yang tumbuh tinggi sekarang. Dia juga berterima kasih selama ini Seung
Hoon selalu melindunginya. Tapi dia tidak ingin lagi berada dalam bayang-bayang
Seung Hoon, dia harap sebagai teman baiknya, Seung Hoon dapat mengerti hal itu.
Seung Hoon kecewa Su
Ah selalu menganggap teman. Namun dia berusaha menutupi kekecewaannya. Seung
Hoon bertany pada Su Ah , apakah akan datang ke HR.Festival? Su Ah mengangguk
dia pasti akan datang. Seung Hoon tersnyum, “ kau memang harus datang dan
mendengarkan laguku. Kau juga harus mendukungku” Su Ah tersenyum namun dia
terlihat memikirkan hal lain.
Eye Candy sedang
berlatih. Terlihat Hyun Soo terus mencoba bermain maksimal dalam solo gitar. Ha
Jin melembaikan tangannya menyuruh teman-temannya berhenti. Dia menyuruh Hyun
Soo untuk tidak berusaha begitu keras dan
menyerahkan solo gitarnya pada Ji Hyuk. Hyun Soo menyuruh Ha Jin untuk
menutup mulutnya dia meminta latihan dari awal lagi. Namun Ha Jin tidak setuju
karena percuma saja melakukan hal itu permainan gitar Hyun Soo tetap sama.
Kyung Jong membela
Hyun Soo yang tidak banyak berlatih karena akhir-akhir ini menjaga Da Som, dia
menyuruh Ha Jin memberinya waktu. Ha jin
marah pada Kyung Jong “kompetisinya kurang 2 hari lagi dan kau bilang
kita harus memberinya banyak waktu? Kalau terus seperti ini kita akan langsung
tersingkir dalam kompetisi”
“ini bukan ajang
pencarian bakat, jadi kita tidaka akan tersingkir”
Ji Hyuk menyuruh
teman-temannya untuk berhenti latihan hari ini. Ji Hyuk menunjuk Hyun Soo
dengan sikap kecewa, dia ingin Hyun Soo banyak latihan. Ji Hyuk pergi, lalu
disusul oleh Ha Jin. Tinggal mereka bertiga disana dan Hyun Soo langusung
berlatih gitar lagi.
****
Kesokan harinya di
sekolah Hyun Soo tidak masuk. Kepala Sekolah memberi tau para murid untuk masuk
karena ada ulangan bahasa inggris hari ini. Ji Hyuk hanya bisa menghela nafas
memandang bangku kosong Hyun Soo. Hyun Soo membolos dan berada ditempat
latihan. Dia terus berlatih agar permain gitarnya semakin baik. Dia tidak
peduli meskipun lelah dia tetap berlatih. Kyung Jong mencoba menghungi Hyun Soo
saat jam istirahat namu tidak diangkat. Ji Hyuk yakin Hyun Soo sedang latihan
sekarang.
Eye Candy dan
Strawberry Field menghadap kepala sekolah. Pak kepala sekolah langsung memuji
Seung Hoon cs yang tidak hanya pintar dalam pelajaran tapi juga berbakat dalam
bermusik. Seung Hoon menunduk berterima kasih mendnegarkan pujian Kepala
Sekolah.
Kepala Sekolah
melihat formulir Eye Candy. Dia trelihat tidak suka saat mendengar nama itu.
Kyung Jong langsung protes . Kepala sekolah memberi tau maksudnya memanggil
mereka semua. Kepala Sekolah merasa tidak perlu mengirim dua band dalam
kompetisi band SMA karena satu saja sudah cukup untuk mewakili sekolah.
Ji Hyuk menanyakan
tentang siapa satu band yang Pak Kepsek maksud? Kepala sekolah menjawab kalau
dia akan mengrim band Seung Hoon karena Seung Hoon banyak memenangkan
penghargaan untuk sekolah ini. Seung Hoon merasa tersanjung dengan pujian
Kepala Sekolah namun dia menolaknya. Shil Ba yang dari tadi diam memberi tau
kepala sekolah kalau dalam pendaftaran Eye candy berada di urutan kedua dan
Strawberry Field urutan keempat. Kepala sekolah langsung berdehem. Shil Ba
berpura-pura pusing lalu duduk lagi. Kepala Sekolahpun lansung berubah pikiran
dan mengirim kedua band untuk ikut kompetisi.
Mereka keluar dari
ruang Kepala Sekolah. Kyung Jong merasa takjub karena Kepala Sekolah bisa
berubah pikiran dalam sekejab. Ha Jin menyindir Strawberfy Fields agar banyak
latihan. Ha Jin meledek mereka yang berada diposisi keempat yang pastinya
melukai harga diri mereka bertiga.
“Belajar untuk masuk
keperguruan tinggi lebih penting dari pada banyak latihan band. Itulah
perbedaan kita dengan para lumba-lumba” ucap Jung Maro.
“kami berbeda dengan
kalain, Kami selalu menatap masa depan” Seung Hoon menambahkan.
“ katakanlah
sesukamu, aku tidak tertarik” Ucap Ji Hyuk lalu pergi melewati mereka bertiga
diikuti teman-temannya. Seung Hoon tersenyum sinis, dia benar-benar tidak
mengerti jalan fikiran Ji Hyuk cs.
Bersambung ke Episode 6 part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar