Episode sebelumnya, Ji Hyuk berjalan kearah Seung Hoon . teman-temannya keluar dari ruangan introgasi, Do ill memanggilnya namun Ji Hyuk mengabaikan panggilan Do ill dan tetap berjalan lurus kearah Seung Hoon. Ji Hyuk menatap Seung Hoon tajam JI Hyuk mengatur emosinya sebelum bicara.
Seung Hoon menelan bersiap untuk berbicara namun tiba-tiba Ji Hyuk menjatuhkan tubuhnya dan berlutut didepan Seung Hoon. teman-teman Ji Hyuk kaget begitupun dengan semua murid yang berada disana.
Kyung Jong bersiap untuk maju menarik Ji Hyuk untuk berdiri namun Do ill menahannya. Kyung Jong hanya bisa menarik nafas dalam menahan emosinya.
Ji Hyuk dan Seung Hoon berbicara. Seung Hoon ingin tahu kenapa Ji Hyuk dan teman-temannya sangat ingin bertahan di sekolah. Ji Hyuk menjelaskan bukan karena mereka ingin tapi memang ereka harus melakukannya.
Seung Hoon tersenyum sinis " pergilah ke Pyo Joo untuk masalah ini, masalah ini tidak ada hubungannya denganku.
" kau melihat Byung Hee malam itu kan?" ucap Ji Hyuk menatap Seung Hoon tajam . Seung Hoon menghindari tatapan Ji Hyuk. " katakan pada mereka apa yang Pyo Joo lakukan pada Byung Hee"
" kenapa aku harus melakukannya" Seung Hoon ingin tau. Ji Hyuk menatap Seung Hoon yang masih pura-pura tidak tau apa maksudnya " kau mengetahui segalanya tapi kau pura-pura tidak tau. kau seharusnya bisa mencegahnya waktu itu". Seung Hoon menghela nafas mendengar tuduhan Ji Hyuk " itu sudah berlalu" ucapnya dengan nada sedikit menyesal.
" kau harus mengakhirinya sekarang" pinta Ji Hyuk. Seung Hoon bertanya pada Ji Hyuk apa yang harus ia lakukan untuk mengakhirinya? Ji Hyuk tersenyum sinis " kau kan pintar, cari tau sendiri caranya" Ji Hyuk meninggalkan Seung Hoon.
Su Ah berada di kelas seni membereskan alat-alat lukisnya. Doe Mi tiba-tiba masuk dan mengagetkannya. Doe Mi sangat senang karena hari ini adala hari yang sangat bersejarah untuk SMA Jung Sang. Su Ah tidak mengerti maksud Doe Mi. " hari bersejarah apa?
Doe Mi mempraktekkan kejadian saat Ji Hyuk berlutut memohon pada Seung Hoon dengan menundukkan kepalanya. Su Ah tidak senang dengan apa yang Doe Mi lakuakan. " aku tidak tau siapa yang sedang kau bicarakan" Doe Mi mengangkat kepalanya menatap Su Ah
" apa maksudmu? pihak kita menang" Doe Mi tersenyum bahagia namun Su Ah tidak suka Doe Mi berbicara seperti itu, dia menatap Doe Mi tajam. Doe Mi berhenti tersenyum dan tidak bisa berkata-kata lagi. dia melihat Su Ah yang membereskan alat-alat lukisnya. Doe Mi penasaran kenapa Su Ah melakukannya? Su Ah melanjutkan memasukkan alat-alatnya kedalam koper kesil, dia menjelaskan pada Doe Mi kalau dia akan berhenti dari kelas seni karena merasa tidak mempunyai bakat .
Doe Mi menyipitkan matanya. "apakah ayahmu yang memintamu untuk berhenti melukis dan mengikuti kelas bisnis? apakah Ayahmu ingin melatihmu menjadi penggantinya? Su Ah tersenyum mendengar tebakkan temannya itu. Doe Mi semakin lebay dia berbicara sendiri panjang lebar. Su Ah selesai membereskan barang-barangnya lalu pergi meninggalkan Doe Mi yang masih asik bicara sendiri hehe. (maaf aku singkat bicaranya Doe Mi coz dia bicaranya terlalu banyak)
Ji Hyuk berkumpul dengan keempat temannya di halaman sekolah. Ha Jin mondar-mandir sendiri menenangkan dirinya. "tidak peduli seperti apa, sepertinya kita sudah membuka kaleng berisi cacing. mereka hanya bisa mengandalkan uang untuk menangani segala sesuatu. tapi kita harus menjatuhkan harga diri kita untuk mendapatkan sebuah bukti pendaftaran. apakah itu masuk akal?
Hyun Soo menyuruh Ha Jin untuk diam karena bukan dia yang melakukan hal itu. Ha Jin tidak terima dan bertanya balik pada Hyun Soo yang juga tidak melakukan apapun. Kyung Jong menengahi mereka berdua yang saling menyalakan. "apa yang terjadi pada kalian berdua? kita tidak bisa menyalakan satu sama lain seperti ini. gara-gara kita Ji Hyuk melakukan hal itu"
" sudahlah, lupakan saja. kita hanya perlu menang dan mengikuti kompetisi itu dan kita harus mengalahkan anak-anak sial*n itu dan tampil di atas panggung yang diinginkan Byung Hee dan itu sudah cukup bagiku" ucap Ji Hyuk.
Ha Jin menghela nafas panjang " oke, mari kita ikhlaskan saja dan bertahan di sekolah ini. kita harus menang, jika kalah aku akan menjadi sebuah Burger yang tolo*"
"Burger , apa kau memakannya. bagi padaku" ucap Kyung Jong (LOL)
"kau ini dasar pengemis" ucap Ha Jin kesal.
" Si miskin melawan Si Kaya dalam sebuah kompetisi. kedengarannya sebuah alur cerita yang sangat bagus" ucap Hyun Soo dengan tersnyum sinis.
" ini bukan tetang apa yang kita miliki, ini tetang kemampuan. tapi apakah kita masih bisa datang kesekolah lagi? tidak ada yang tau" ucap Kyung Jong sambil menatap langit.
" suka atau tidak kita harus mengalahkan anak-anak sial*n itu" ucap Ji Hyuk.
***
Seung Hoon berada diruang praktek sendirian. dia sedang sibuk melihat-lihat kertas *sepertinya berisi lirik lagu. Jung Maro masuk ke ruang praktek, dia bertanya pada Seung Hoon apa dia baik-baik saja? apa kau memukulnya? tanya Jung Maro sambil mempraktekkan gaya memukul.
" apa aku terlihat seperti anak yang suka berkelahi. oya apa yang ada dikepalamu? " tanya Seung Hoon sambil menunjuk kepalanya.
Jung Maro memegang helm yang dia pakai dengan tersenyum. dia membuat gerakan menaiki motor " ini hadia dari ayahku atas kemenangku dalam lomba olimpiade Matematika dan kepala sekolah menginzinkaku membawa motor kesekolah. sekolah kita memang sangat berfikir sederhana, kau memenangkan sesuatu kau akan dapat hadia dan saat kau membuta masalah kau dikeluarkan"
Jung Maro berjalan kearah kursi dan melepaskan helmnya " aku merasa bosan lumba-lumba akan pergi. padahal aku sudah mendapatkan ruang latihan yang beru buat kita"
"Bagaimana dengan Pyo Joo? " tanya Seung Hoon.
"Dia akan keluar dari rumah sakit besok " jawab Jung Maro.
Seung Hoon meletakkan kertas yang dia pegang diatas piano " berarti aku harus mengakhirinya hari ini"
"mengakhiri apa?" Jung Maro penasaran
" aku harus menghentikan mereka agar mereka mendapatkan kabar baik juga"
Seung Hoon berjalan pergi meninggalkan Jung Maro. Ji Hyuk duduk diam di kelas saat jam istirahat, dia merasa bosan dan keluar kelas. Ji Hyuk berpapasan dengan Su Ah didepan pintu kelas. suasana langusung berubah canggung diantara mereka bahkan mereka berjalan kearah yang sama dua kali. Ji Hyuk mengalah dan memiringkan tubuhnya, Su Ah masuk dengan langkah buru-buru dan duduk di bangkunya.
Ji Hyuk menatap Su Ah dan mengingat ucapan Su Ah yang menyalakan dirinya atasa kecelakaan yang menimpah Byung Hee. Ji Hyuk merasa merasalah lalu berjalan pergi. setelah Ji Hyuk pergi Su Ah melihat kearah pintu.
Seung Hoon keluar dari ruang Kepala sekolah, Seung Hoon mengucapkan terima kasih kepada Kepala sekolah dengan menundukkan kepalanya. Ji Hyuk melihat hal itu namun dia hanya melewati mereka berdua.
Ha Jin dan Kyung Jong pulang sekolah berdua. mereka ngobrol di tangga. Kyung Jong merasa aneh karena keadaan sekolah tetap tenang meskipun tadi polisi datang dan para gurupun juga bersikap seperti itu. apakah mereka akan menyeret kita kepenjara? tanyanya pada Ha Jin.
Ha Jin kesal Kyung Jong berkata seperti itu dengan sikap tenang, dia menoyor kepala Kyun Jong. " bodo*, bagaimana kau bisa makan setelah mengatakan hal itu"
Jung Maro berjalan disebelah mereka berdua, dia menghentikan langkahnya dan menyapa keduanya. dia mengingatkan tentang kompetisi mereka berdua tentang kompetisi untuk merebutkan ruang latihan minggu depan.
"bagaimana dia bisa bilang begitu tanpa basa basi pada kita, bahkan dia tidak tau apa kita akan tetap disekolah ini atau tidak " ucap Kyung Jong pada Ha Jin.
" kau belum dengar? tuduhan itu sudah dicabut" ucap Jung Maro dan kedua kaget " benarkah?"
Ji Hyuk berdiri di tepi jalan. dia mondar-mandir membawa formulir pendaftaran. dia mengeluarkan formulir di dalam amplop dan memukul-mukulkannya ke udara dengan kesal.
Ha Jin dan Kyung Jong senang mendengar kabar baik itu. mereka bercanda dan saling tertawa. Jung Maro menghentikan keduanya. dia megingatkan mereka berdua untuk tidak mengunakan ruang latihan secara diam-diam. Kyung Jong dan Ha Jin pura-pura tidak mengerti tuduhan Jung Maro.
" Ji Hyuk menyelamatkan kita " teriak Kyug Jong senang.
"untuk seoarang pria, berlutut seperti itu sama seperti menyerahkan harga dirinya. tantangan sudah dimulai seperti yang diharapkan leader baru kita" ucap Ha Jin memuji Ji Hyuk.
Kyung Jong masih penasaran bagaimana Jug Maro bisa tau mereka menggunakan ruan latihan secara diam-diam. Ha Jin tidak peduli dengan hal itu, dia mengambil handphonenya dan menghubungi Ji Hyuk untuk memberi tau kabar baik ini.
Ji Hyuk menerima telpon dari Ha Jin dengan wajah tersenyum. dia senang, dia berjanji setelah mendaftar akan menemui mereka. Ji Hyuk nenutup telpon. dia berteriak senang, perasaanya sangat lega.
mobil Seung Hoon melewati tempat Ji Hyuk berdiri. dia sempat melihat hal itu. Ji Hyuk memperhatikan mobil Seung Hoon " dia tidak begitu jahat juga" gumamnya dengan tersenyum. Seung Hoon menutup kaca mobilnya. dia tersenyum puas.
Su Ah sedang bekerja saat Ayahnya menelpon. dia berkata kalau dia baik-baik saja dan meminta Ayahnya tidak khawatir. Su Ah juga meminta Ayahnya untuk tidak khawatir karena tidak ada orang yang tau diaman dia tinggal sekarang dan tidak ada orang yang mencarinya. Su Ah buru-buru menutup telpon dari Ayahnya karena bosnya memanggilnya unruk membawakan wine. poor Su Ah.
Ji Hyuk berjalan menaiki tangga menuju rumahnya. saat akan naik ke rumah atap, dia melihat dua orang berbadan besar dan berpakaian hitam dia tempat tinggal Su Ah. keduaanya menekan bel dan menanyakan Su Ah. Ji Hyuk panik, dia berlari menaiki tangga.
Ji Hyuk melihat kearah rumah Su Ah. Ji Hyuk mencari dan menemukan kaleng minuman. dia melemparkannya kearah cendela rumah atap Su Ah. Ji Hyuk bersiap melempaar lagi namun Su Ah sudah keluar. Su Ah berjalan kearah cendela dan tidak melihat apapun.
Ji Hyuk menggerak-gerakkan tangannya dan memmanggil Su Ah pelan. Su Ah menoleh dan melihat Ji Hyuk. Ji Hyuk meminta Su Ah untuk diam dan menyuruh Su Ah untuk melihat kebawah. Su Ah berjalan ke pinggir panggar da melihat dua orang itu. dia berlari dan jongkok dengan ketakuta. Ji Hyuk memberi isyarat pada Su Ah untuk bertemu di sisi sebelah.
Su Ah mencoba turun dari rumah atap menggunakan tangga yang sudah disiapkan Ji Hyuk. dia sedikit takut. Su Ah mendengar kedua pria itu arah dan memukul pintu, dia salah berpijak dan terjatuh beruntung Ji Hyuk menangkapnya. Su Ah berada di gendongan Ji Hyuk, mereka saling menatap canggung, Su Ah memalingkan wajahnya tidak berani menatap mata Ji Hyuk.
Ji Hyuk membawa Su Ah kerumahnya. dia menyuruh Su Ah masuk duluan. Ji Hyuk melihat kedua pria itu sudah dirumah atap Su Ah. Ji Hyuk lega sudah menolog Su Ah dan dia berjalan masuk. Su Ah masih berdiri di depan pintu, Ji Hyuk menyuruh Su Ah untuk masuk.
Su Ah melepas sepatunya dan berjalan masuk. mereka terlihat cnaggung satu sama lain. tiba-tiba perut Su Ah berbunyi keras, Ji Hyuk tidak bisa menahan tawanya. dia mulai tertawa, Su Ah merasa malu dan memegangi perutnya dengan tersenyum.
Ji Hyuk membuatkan Su Ah ramen. di meletakkannya diatas meja di depan Su Ah. Ji Hyuk meletakkan jarinya ketinga karena kepanasaran.
" bagaimana kau bisa kelaparan pada saat seperti ini, kau lebih sulit dari apa yang aku pikirkan" ucap Ji Hyuk dan Su Ah hanya bisa tersenyum. "apa kau dalam masalah? kenapa preman-preman itu mencarimu? "tanya Ji Hyuk. Su Ah langsung menjawab dengan cepat " tidak, bukan seperti itu.."
" kau seorang tuan putri, tiba-tiba tinggal dirumah atap lalu dicari-cari oleh preman, itu intinya kau sedang ada masalah. makanlah dan jangan berharap aku akan membuatkanmu lagi"
Su Ah mengambil sumpit dan mulai memakannya. " hem.. rasanya enak" . Ji Hyuk tersenyum melihat espresi Su Ah " kau harus meleawati beberapa masa yang sulit untuk mengetahui apa yang namanya ketakutan.
Su Ah melihat gitar diatas tepat tidur Ji Hyuk " apa itu milikmu?" tanya Su Ah. Ji Hyuk melihat gitar diatas tempat tidurnya sekilas " bukan, itu milik Byung Hee"
Suasana diatara mereka menjadi canggung lagi. Su Ah berhenti makan dan diam. Ji Hyuk berbicara dengan Su Ah, dia igin melurusakan kesalahfahaman diantara mereka. dia meminta Su Ah untuk tidak menyalakan dirinya lagi tentang kejadian yang menimpah Byung Hee karena itu bukan salahnya. Ji Hyuk tidak bisa berkata-kata lagi dan menyuruh Su Ah melanjutkan makannya. Su Ah tersenyum.
Ji Hyuk selesai mencuci piring. dia melihat Su Ah duduk bersandar ditembok. Ji Hyuk mendorong lengan Su Ah pelan dan Su Ah jatuh tertidur. Ji Hyuk meninggalkan Su Ah didalam, dia keluar dan membaringkan tubuhnya. Ji Hyuk terlihat memikirkan sesuatu.
Su Ah tertidur sangat pulas. dia membuka matanya saat hari mulai pagi. dia nampak bingung dan menggerakkan matanya. Su Ah kaget karena tidak berada di rumahnya, dia diam sejenak mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.
Su Ah melihat Ji Hyuk tidur dilantai tidak menggunakan selimut dan bantal. Su Ah memberi Ji Hyuk bantal dan selimut. Su Ah memandangi Ji Hyuk sebelum pergi dan melambaikan tangannya. setelah Su Ah pergi, Ji Hyuk membuka matanya.
*****
Seung Hoon berangkat sekolah diantar Kakaknya. mereka membicaran tentang lagu yang diciptkan Seung Hoon. kakaknya ingin Seung Hoon menyanyikan lagu yang dia ciptakan utuk dijadikan sebagai lagu panduan. Seung Hoon tidak mau , dia ingin kakaknya mencari pekerja part time saja untuk melakukannya karena dia tidak ingin semua orang mendnegar suaranya.
" kau bilang musik hanya sekedar hobi. kenapa kau tidak mengembangkannya? kau bilang pada Ayah kalau kau tidak ingin sekolah di luar negri. apa ini semacam pemberontakan remaja?" ledek Hee Rim.
"akhir-akhir ini ada sesuatu yang menarik di sekolah" jawab Seung Hoon. Hee Rim menebak Seung Hoon pasti akan bosan nantinya. Seung Hoon tersenyum "mungkin saja, tapi akhir-akhir ini ada yang menyenangkan"
Hee Rim senang melihat adiknya bahagia. dia menanyakan kabar Su Ah pada Seung Hoon. Seung Hoon tidak suka karena kakaknya selalu bertanya tentag Su Ah. Hee Rim berkata kalau dia hanya ingin tau saja karena dia mendapat kabar buruk tentang Su Ah dan sepertinya ada yang terjadi.
Mobil Hee Rim berhenti Didepan Selolah, Seung Hoon melihat Su Ah. dia turun dari mobil dan memanggilnya, mereka berbicara dan masuk sekolah bersama.
Shil Ba berbicara dengan Kepala Sekolah diruan guru. mereka membicarakan Ji Hyk cs. Kepala Sekolah meminta Shilba mengawasi mereka dengan baik. Shil Ba berjanji pada Kepala Sekolah akan mengawasi mereka dengan ketat hingga mereka akan jera.Kepala sekolah tidak setuju Shil Ba menggunakan cara kekerasan, dia memberi tau Shil Ba kalau di SMA Jug Sang memiliki hukuman dengan sistem poin.
" apa mereka kan jera dengan hal itu?" Shil Ba tidak yakin.
Kepala sekolah mengingatkan Shil Ba kalau menggunakan kekerasan Fisik itu tidak baik. untuk mereka lebih baik menggunakan cara ini. " jika mereka mencapai 60 poin mereka akan segera dikeluarkan dari sekolah. itu tidak aka sulit dilakukan dibawah pengawasanmu"
"60 poin? sekolah ini jelas mempunyai tingkatan yang berbeda. itu sangat adil dan demokratis. silakan serahkan padaku" Shil Ba pamit dengan tersenyum misterius.
Shil Ba mengajar dikelas JI Hyuk. dia mengapsen semua murid dan melihat bangku kosong. Shil Ba bertanya siapa yang belum masuk? namun tidak ada yang menjawab. pintu kelas terbuka Ji Hyuk terlembat dan membungkukkan badan. Shil Ba menggunakan kesempatan ini untuk memberi hukuman poin untuk Ji Hyuk.
"telat masuk kelas 3 poin" tunjuk Shil Ba. Ji Hyuk hanya bisa diam dan berjalan kebangkunya.
"makan di dalam kelas 3 poin. jadi totalnya 6 poin"
Ji Hyuk kesal dia mendapatkan hukuman poin dan mengunya permen yang ia makan dengan marah.
Saat istirahat Ha Jin mengejar Do ill yang berjalan sendirian. dia merangkul bahunya dan memanggilnya pangeran. Do ill merasa risih dipanggil seperti itu dan menyuruh Ha Jin menghentikannya.
"aku selalu berfikir tentang preman-preman yang bergetar katekutan" ucap Ha Jin dan Do ill tersenyum. tib-tiba Ha Jin memutar bahu Do ill hingga menghadap kearahnya. Ha Jin mulai iseng dan menggoda Do ill " ya kamu sangat tampan" Ha Jin memonyongkan bibirnya dan mendekatkan wajahnya seperti akan mencium Do ill. Do ill menahan Ha Jin dengan kedua tagannya " ya ada apa denganmu?hentikan"
Shil Ba berlari kearah mereka berdua " Do ill, Ha Jin apa yang kalian lakukan?aku melihat semuanya. apa seperti itu tingkah laku kalian di sekolah. apa hubungan kalian sebenarnya?LOL
mereka berdua saling pandang dan menjawab bersamaan " teman, pak"
Shil Ba menarik nafas dan memberikan hukuman point bagi mereka berdua. "pelanggaran moral di sekolah 5 poin"
Lee Hyun Soo 7 poin. Kwon Ji Hyuk 3 poin.Jang Do ill kau tidak memotong rambutmu 5 poin. Soo Kyung Jong aksen busanmu terlalu kental 4 poin. Kin Ha Jin, kau terlalu play boy 12 poin.
"aku akan mengeluarkan kalian semua haha"
Ji Hyuk cs berada disebuah ruangan dengan memegang kertas masing-masing *sepertinya mereka dihukum. Ha Jin kesal karena dia harus mendapat hukuman poin tanpa alasan yang jelas.
"kau tau. anak yang berkelahi akan dikeluarkan dalam waktu seminggu" ucap Kyung Jong.
"benarkah? aku sudah dapat 17 poin hari ini" ucap Ha Jin kaget.
"aku 13 poin. berapa batas poin agar kita dikeluarkan?" tanya Hyun Soo
"60 Poin"jawab Kyung Jong dan langsung membuat mereka semua frustasi.
Kyung Jong punya ide dan menyuruh mereka semua pura-pura sakit agar tidak masuk sekolah. Ha Jin tidakk suka dengan ide itu" ya kau ini, bagaimana kita membayar biaya rumah sakit". Hyun Soo kesal karena guru-gur sangat licik mengeluarkan mereka dengan hukuman poin. Ha Jin membenarkan mereka akan dikeluarkan sebelum tinta bukti pendaftaran mereka mengering.
Ji Hyuk mnarik nafas berat dan memandang teman-temannya " ayo kita bertahan sampai festival, oke".
Jung Maro memanggil Ji Hyuk. dia bilang Seung Hoon ingin bertemu dengannya di ruang latihan sekarang. setelah mengatakan itu dia pergi. Ji Hyuk menghembuskan nafas berat dan berjalan pergi.
Pyo Joo sudah masuk sekolah, dia berada di ruang latihan dengan Seung Hoon dan Jung Maro . Ji Hyuk masuk keruan latihan, dia menanyakan kenapa Seung Hoon memanggilnya? Ji Hyuk melihat Pyo Joo sudah masuk sekolah " kita sudah lama tidak bertemu. apa kau beristirhan dengan baik?"
"kau belum lupakan tentang pertarungan kita untuk mendapatkan ruang latihan? jika kau sudah berubah pikiran" tanya Seung Hoon pada Ji Hyuk.
"bagaimna aku lupa, tentu saja aku ingat" jawab Ji Hyuk.
Jung Maro mengatakan kalau pemenang kompetisi ini akan ditentukan secara demokratis oleh siswa yang menonton mereka dan Ji Hyuk setuju saja. Pyo Joo menyindir Ji Hyuk "menurutku mereka tidak mengerti arti proses demokratis. mereka hanya mengerti bagaimanan cara membuat orang lain babak belur".
Ji Hyuk tersenyum dan merangkul bahu Pyo Joo " bukankah itu keahlianmu" Pyo Joo tidak suka Ji Hyuk merangkulnya dan melepaskan tangan Ji Hyuk dengan marah. Jung Maro mengahi merka berdua. dia membawa koin untuk menentukan urutan siapa yang tampil lebih dulu. "kau bergambar kepala dan kita ekor" Jung Maro melemparnya dan yang terbuka adalah ekor berarti Seung Hoon cs yang tampil lebih dulu.
"kita akan mulai pukul 5.30 dan memberikan kalian waktu 10 menit untuk menyiapkannya, jadi kalian akan mulai pukul 5.50, bagaimana? "tanya Seung Hoon dan Ji Hyuk setuju.
"aku dengar harga lututmu sangat murah.jika kau tidak ingin berlutut didepan teman-temanmu lagi, kau bisa menyerah sekarang" ucap Pyo Joo menyindir Ji Hyuk lagi. Ji Hyuk menoyor kepala Pyo Joo kesal "jaga mulutmu sial*n". Ji Hyuk mengambil alat pemetik gitar (pick) dan melemparkannya ke papan dart dan pas ditengah lalu pergi. Jung Maro terpesona dengan hal itu sedangkan Pyo Joo menarik pick dengan kesal.
***
Ji Hyuk cs berkumpul di ruang bilyard mereka ngobrol setelah makan ramen. Kyung Jong meminta teman-temannya untuk memenangkan ruang latihan itu karena dengan begitu mereka akan dapat latihan dengan tenang untuk memenangkan festival. Ha Jin bertanya pada Ji Hyuk kemana mereka akan latihan sekarang? Do ill yang menjawab pertanyaan Ha Jin, " Woo Kyung tadi menelponku dia bilang akan menyewakan tempat latihan untuk kita. Ji Hyuk kenapa kau tidak mengangkat telpon darinya? Ji Hyuk tidak menjawab.
Hyun Soo menyindir Ji Hyuk yang membawa hp tapi tidak mau mengangkat telpon. Ha Jin tidak suka Woo Kyung menghubungi Do ill karena menurutnya pangeran bukan pembantunya. Do ill tersenyum mendengar ucapan Ha Jin.
Woo Kyung masuk keruang bilyard dan memanggil-manggil nama Ji Hyuk. dia berjalan kearah Ji Hyuk dan merangkul bahunya dari belakang.
"Ji Hyuk siapa aku, siapa aku?" tanya Woo Kyung dengan merangkul bahu Ji Hyuk. Ji Hyuk tidak mengerti kenapa Woo Kyung bertanya seperti itu.
"aku adalah musikmu kan? " tanya Woo Kyung lagi dengan tersenyum.
" bukan musik, tapi Muse apa kau bodo*" ucap Kyung Jong kesal.
" sama saja" Woo Kyung melirik Kyung Jong tajam dan langsung membuatnya diam.
Woo Kyung menatap Ji Hyuk dan tersenyum manis lagi " aku punya hadia buatmu, karena kau terlihat tidak semangat akhir-akhir ini ikutlah denganku" Woo Kyung menarik Ji Hyuk untuk pergi dengannya. Woo Kyung melihat mereka berempat yang masih duduk-duduk tidak megikutinya. dengan galak dia menyuruh mereka untuk mengikutinya.
"bagimana dia bisa bersikap seperti malaikat pada Ji Hyuk dan seperti gengster pada kita, sikap macam apa itu" ucap Ha Jin kesal dan Do ill hanya bisa tersenyum kecil.
Mereka berlima minus Hyun Soo berdiri dedepan sebuah gedung tua ditempat yang sepi. Kyung Jong kaget apa ini tempatnya? Woo Kyun tersenyum membenarkan. Ha Jin tidak menyangka kejutannya seperti ini "ya.. apa akan ada orang lain yang tau jika seandainya ada orang mati didalam sana?" Woo Kyung kesal dengan apa yang Ha Jin katakan dia menepuk punggung Ha Jin keras membuat Ha Jin kesakitan "ayo masuk kedalam".
Woo Kyung mnyuruh Ji hyuk hati-hati mnuruni tangga karena tempatnya gelap. dia mencari sklar dan menghidupkan lampunya "ta..da.. bagaimana menurutmu?" tanyany pada Ji Hyuk, namun Ji Hyuk tidak menjawab. "cukup bagus" jawab Do ill. Woo Kyung tersenyum.
"aku menyukainya " ucap Ha Jin.
Do ill berjalan kerarah drum tua dan dia memukulnya. "bagaimana menurutmu?" tanya Ji Hyuk. Do ill merasa kalau drumnya tidak buruk da hanya perlu mengubahnya sedikit. Ji Hyuk senang dengan hal itu.
Woo Kyung bercerita pada Ji Hyuk tentang wanita kaya yang mempunyai gedung tua ini " kau tau, rambutnya sangat tebal, aku menatanya dengan tanganku dan membutuhkan waktu yang lama" Ji Hyuk tersenyum dan menepuk punggung Woo Kyung pelan. "katanya sebelum gedung ini dirobohkan, kalian bisa menggunakan gedung ini sampai festival nanti, asal kalian tidak tertangkap" Ji Hyuk senang mendengar kabar itu, dia dan Woo Kyung melakukan high five.
"lalu kapan bangunana ini akan dirobohkan?"tanya Ha Jin.
"em.. aku yakin itu bukan besok" jawab Woo Kyung
"apa?" Ha Jin tidak percaya dengan jawaban Woo Kyung seperti itu *berarti tidak ada jaminan mereka bisa lama berada disana hehe.
Woo Kyung menepuk bahu Ji Hyuk dan menatapnya dengan tersenyum. dia ingin Ji Hyuk mengucapkan terima kasih atas hal ini.
"pokoknya, kita berterima kasih pada Woo Kyung dan kita bisa mulai latihan sekarang" ucap Ji Hyuk.
Woo Kyung kecewa dengan ucapan terima kasih Ji Hyuk seperti itu. Ji Hyuk merangkul bahu Woo Kyung dan berjanji akan menaktirnya nanti. tapi bukan itu yang dia mau, Woo Kyung memonyongkan bibirnya minta kiss. Ha Jin dan Kyung Jong bersorak. Ha Jin menarik Kyung Jong dan menutupi matanya.
"kau bicara apa sih" Ji Hyuk tidak suka dengan hal itu. Woo Kyung merajuk, dia memegang wajah Ji Hyuk dengan kedua tangannya dan menciumnya. Ji Hyuk kaget dengan apa yang dilakukan Woo Kyung, dia memegangi bibirnya. sedangkan Woo Kyung tersenyum senang. Do ill melihat keduanya lalu memalingkan wajahnya *kelihatan banget Do ill cemburu.
"sekarang ayo kita bersihkan tempat ini"
Bersambung ke Episode 4 part 2
***
Akhirnya masalah terselesaikan dan mereka bsa bertahan di SMA Jung Sang tapi ternyata tidak semudah itu, Kepala Sekolah licik banget dan tetap ingin mengengeluarkan mereka berlima dengan hukuman poin. dan Shil Ba ngasih hukuman pointnya asal-asalan lagi* menyebalkan banget. tapi ada berita bagus juga sih, senang juga mereka berlima sudah mendapatkan tempat latihan meskipun gedung tua, mereka bisa latihan untuk menghadapi Seung Hoon cs. oya sepertinya Ji Hyuk mulai perhatian pada Su Ah nih.. wa.. love line.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar