Minggu, 13 Juli 2014

Biografi CRISTIANO RONALDO ~ From Zero to Hero (part 1)



Aku lagi ingin nulis blog nih. Kali ini aku ingin membahas tentang biografi idolaku Cristiano Ronaldo. Mungkin semua orang sudah tau tentang dia bahkan banyak banget yang nulis tentang dia . banyak sekali fakta-fakta unik di dalam karir Ronaldo. jadi Selamat membaca!


Masa Kecil Cristiano Ronaldo



 
Cristiano Ronaldo Dos Santos Aveiro atau yang lebih dikenal dengan nama Cristiano Ronaldo, lahir di Medeira sebuah pulau kecil di portugal pada hari Senin, tanggal 5 Februari 1985 dari pasangan Jose Diniz Aveiro dan Maria Dolores Santos Aveiro. Cristino Ronaldo adalah anak keempat dari empat bersaudara.  Nama Ronaldo sendiri diambil dari Presiden Amerika yang kala itu yaitu Ronal Reagan. Sang Ayah sangat mengidolakan sosok Reagan dan mengadopsi nama “ Ronald” untuk anaknya.







 Ronaldo tumbuh dalam kondisi  yang serba kekurangan. Bahkan Rumahnya di jual untuk memenuhi kehidupan keluarga. Sang Ayah tidak pernah membelikan mainan yang bagus untuk Ronaldo. Sejak berusia 3 thaun Ronaldo sangat senang bermain bola. Setiap kali bermain bola Ronaldo selalu gembira bahkan ia membawa bolanya tidur bersamanya - jadi ingat cerita Tsubasa yang tidur sama bola dan menganggap bola adaah teman.


 
Bakat Ronaldo bermain bola sangat besar. Keluarga Ronaldo memasukkan Ronaldo ke klub amatir Andorinha pada usia 7 tahun, dia langsung sersinar disana. dalam setiap pertandingan Ronaldo selalu menontonkan skill yang luar biasa untuk anak seusinya. Ronaldo juga sangat pandai berlari sehingga setiap dia memegang bola tidak ada pemain yang bisa merebutnya dan ia mendapatkan julukan lebah kecil
  
Andorinha adalah salah satu klub lokal di daerah Ronaldo tinggal.  Ronaldo kecil sangat mudah menangis dan marah. Ia akan mulai menagis jika rekan setimnya tidak memberinya bola, kalau dia atau pemain lain gagal mencetak gol atau mengumpan, atau jika tim tidak bermain seperti yang ia inginkan Ronaldo sering menangis karena klubnya kalah – mahlum klub Andorinha adalah klub yang lemah di liga saat itu. Ronaldo selalu marah dan menangis, ia  pulang kerumahnya dan tidak mau bermain karena ia tau timnya akan kalah. tapi Sang Ayah selalu membujuk Ronaldo kecil untuk bermain dan memakai sepatu dan seragamnya.  nasehat Ayahnya yang tidak pernah Ronaldo kecil lupakan adalah " Hanya yang lemah yang menyarah" . karena terlalu sering menangis Ronaldo mendaparkan julukan cengeng .



Dari Andorinha Ronaldo bergabung bersama klub yang lebih mapan yaitu Nacional saat berusia 10 tahun. pada sesi latihan Ronaldo membuat semua orang kagum. tak hanya piawai mencetak gol, dia juga rutin mempertontonkan gocekan yang menawan. ia menjadi mimpi buruk setiap bek lawan. dalan sejarah klub Nacional (sejak 1910) baru kali ini mereka memiliki pemain sehebat Cristiano Ronaldo. Ronaldo hanya bertahan 1 tahun di Nacional. setelah mendapatkan juara, Ronaldo pindah ke Sporting Lisbon. Lisbon sangat jauh dari kampung halaman Ronaldo. dia berangkat ke Sporting diantar Ibunya. ini pertama kalinya Ronaldo naik pesawat. sebelum pergi ia berjanji kepada keluarganya akan menjadi pemain sepak bola yang hebat dan akan membanggakan keluarga.




Namun baru beberapa minggu di Sporting, Ronaldo sudah tidak kuat. dia menangis dan menelpon Ibunya dan meminta pulang. Ibunya sangat sedih mendengar Ronaldo menangis, tapi ia menguatkan Ronaldo agar tetap bertahan. Dolores- Ibu Ronaldo mati-matian membujuk Ronaldo agar betah di Sporting. Ibu Ronaldo yang mempunyai hubungan baik dengan staf direksi Sporting dan meminta bantuan agar Ronaldo diperlakukan  dengan khusus. bukan di manjakan tapi disiapkan menjadi pesebak bola besar. tapi sayangnya Ronaldo yang kala itu berusia 11 tahun tidak mengerti hal itu. dia merasa terasingkan dan tersingkirkan. selama berada di Sporting Ronaldo selalu mendapatkan ejekan dan jadi bahan tertawaan teman-temannya. makhlum Lisbon berbeda dengan Medeira, Ronaldo yang masih terbawa gaya dan logat ala Medeira diperlakuakan seperti anak kampungan disana. 



Semasa sekolah di Sao Joao ( Medeira), Ronaldo mendapatkan teman-teman yang baik dan pengertian sangat berbeda dengan di Escola Barreiros sekolahnya di Lisbon. salah satu yang membuat Ronaldo marah adalah ejekan tean-temanya tetang aksen Medeira-nya dan membuat Ronaldo sering menangis karena hal itu. bahkan Ronaldo sempat bertindak brutal. suatau ketika Guru di ruang kelas Ronaldo mengejek aksen bicara Ronaldo. emosi yang selama ini ia pendam akhirnya meledak. tak tanggung-tanggung, sebuah kursi diambil dan dilemparkanya kepada sang Guru-- untungnya lemparanya meleset. karena tindakanya Ronaldo mendapat hukuman dilarang mengikuti latihan beberapa waktu.karena kasus ini pihak Sporting menelpon Orang tua Ronaldo agar segera datang ke Sporting.



Kehadiran sang Ibu di Lisbon sempat menenangkan Ronaldo. Tetapi ketika Ibunya pulang ke Medeira, Ronaldo kembali berulah. Dia menolak belajar di Sekolah. Akibatnya rapornya merah semua.



Luna Martin, pelatih tim junioar di Sporting sempat kesal luar biasa atas tindakan Ronaldo. Dia menghukum Ronaldo dengan melarangnya ikut tur di semua daerah Medeira. Bagaimana reaksi Ronaldo mendengar hukumannya itu?... bisa ditebak. Ronaldo tidak terima dengan hukuman yang diberikan pelatihnya itu. “ Ketika makan siang, kotak berisi yogurt ditumpahkan ke lantai di depan para pengurus” Kenang Martin. Namun sang pelatih tetap kekeh dengan hukumannya dan Ronaldo mendapat hukuman tambahan dengan mengepel lantai. 

Atas kelakuan-kelakuan buruk Ronaldo waktu itu, ia diancam akan dipulangkan ke Medeira. Untuglah ancaman pemecatan itu hanya untuk menakut-nakuti Ronaldo saja. Setelah berdiskusi akhirnya diperoleh titik teu. Ronaldo boleh menomerduakan pelajaran sekolahnya. Selai itu Ibunya juga disuruh tinggal di Lisbon untuk mendampingi Ronaldo secara permanen.

Diizinkan meninggalkan pelajaran sekolah membuat Ronaldo memasuki fase bru. Pertumbuhan talentanya semakin cepat. Salah satu kelebihan Ronaldo yang paling menonjol adalah kemampuan men-drible bola. Hampir semua Bek di Akademi dapat ia lewati. “ aku sangat menyukai hal itu. aku sangat menyukai momen dimana bisa melewati lawan. Tapi hal itu juga sering membuatku lupa untuk mengumpan” ungkap Ronaldo.

Pada tahun 1999 saat usianya menginjak 14 tahun. manajemen Sporting, Laszlo Boloni memberikan kejutan kepada Ronaldo. Pria Rumania itu menarik Ronaldo ke tim senior. “ Aku gugup begitu membayangkan akan bergabung dengan pahlawan masa kecilnya Pedro Sabrosa dan Joao Pinto,” Ungkap Ronaldo, “ ketika latihan perdana tiba, aku dilanda kepanikan luar biasa. Takut kelau sampai membuat kesalahan” tambah Ronaldo.

Tapi rasa panik dan gugup itu sirna ketika ia mendapatkan bola. Begitu bola berada di kakinya, tubuhnya langsung berlenggak-lenggok menggocek sikulit bundar. “melihatnya di lapangan mengingatkanku pada sosok Eusibio (legenda Portugal)” puji Boloni.
Meskipun bakatnya istimewa dan memukai banyak orang, tidak berarti Ronaldo langsung dianugrahi debut laga profesional “ Anda jangn lupa umurnya masih sangat muda. Ronaldo masih terlalu naif dengan taktik dan sering hilang konsentrasi “ ungkap Boloni.

Pada Usia 15 tahun, Ronaldo mendapatka kabar buruk. Ia didiaknosa mengalami Kelainan Jantung. Jantungnya berdegub kencang dari ambang normal. Ibunya sangat khawatir tentang hal itu Karir Ronaldo terancam. Bahkan Karirnya layu sebelum berkembang. Tapi keluarganya sigap mengantisipasi dengan membawanya ke rumahsakit dan operasi ringan dengan laser memulihkan organ vital.

Ketika jantungnya bermasalah bakat Ronaldo sudah mulai mencuat. Ia menjadi aset masa depan Sporting Lisbon yang terkenal melahirkan talenta dari tanah Portugal. Ibundanya, Dolores Aveiro menjelaskan: “Jantungnya berpacu kencang ketika ia berlari. Ketika seseorang di Sporting Lisbon mewanti-wanti, saya langsung pergi ke Portugal untuk mengurus segala keperluan di rumah sakit.”

Berbagai penanganan dilakukan dan baru kemudian diputuskan melakukan operasi. “Mereka menggunakan laser untuk mengatasi masalah. ia (Ronaldo) masuk ruang bedah pagi dan tindakan operasi berakhir pada sore harinya. Saya sangat khawatir pada awalnya karena masalah itu bisa membuat karier sepakbolanya usai,” imbuh Dolores.

Tindakan penanganan berjalan mulus dan selang beberapa hari ia sudah kembali aktif berlatih. Namun tetap saja Ronaldo  tidak serius menanggapi situasi tersebut dan membuat Ibunya was- was. 

lalu bagaimana kelanjutan karir Ronaldo di Lisbon?... 

tunggu di part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar